Tips Pengerjaan PA – Penulisan (Bagian Kedua)


Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Kita lanjutkan lagi pembahasan mengenai kesalahan-kesalahan yang sering saya lihat dalam penulisan sebuah proposal atau buku laporan PA. Pada tulisan saya sebelumnya yang terakhir dibahas adalah masalah struktur kalimat. Sebenarnya akan sangat panjang jika saya harus menerangkan tata cara membentuk kalimat dan saya pun belum cukup ilmu untuk hal tersebut. Sebaiknya kita tanyakan pada Dosen Bahasa Indonesia saja jika ingin mengetahui secara lengkap.

Berikutnya adalah mengenai penulisan sebuah paragraf. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia yang saya dapatkan di SD sebuah paragraf terdiri dari sebuah pikiran utama yang dilengkapi dengan pikiran-pikiran penjelas sedemikian sehingga pikiran penjelas tidak keluar dari konteks yang ada pada pikiran utama. Ketika akan menulis sebuah paragraf kita menentukan terlebih dahulu apa yang menjadi pikiran utama sebuah paragraf barulah kemudian kita memberikan keterangan lebih detil atau menjabarkan pikiran utama tersebut dengan bantuan pikiran penjelas.

Saat saya ingin bercerita mengenai Laboratorium Jaringan Politeknik Telkom ada banyak hal yang dapat diceritakan. Dikarenakan sulit untuk menceritakan semuanya dalam sebuah paragraf dan paragraf tersebut cenderung akan terlalu panjang maka saya berencana membagi-bagi cerita tersebut dalam beberapa paragraf. Saya memulai dengan menuliskan pikiran utama masing-masing paragraf. Misalkan paragraf pertama bercerita tentang keberadaan Laboratorium Jaringan Komputer di Politeknik Telkom. Paragraf kedua menceritakan kondisi Laboratorium Jaringan Komputer. Paragraf ketika bercerita tentang fungsi Laboratorium Jaringan Komputer. Paragraf keempat bercerita tentang peraturan atau tata tertib di Laboratorium Jaringan Komputer.

Setelah menentukan pikiran utama dari masing-masing paragraf saya lanjutkan dengan membuat pikiran-pikiran penjelas dari pikiran utama. Pikiran utama paragraf pertama adalah mengenai keberadaan Laboratorium Jaringan Komputer di Politeknik Telkom. Pikiran penjelasnya berupa kapan mulai berdirinya dan apa tujuannya, di mana lokasinya, siapa pengelolanya, dan lain sebagainya yang tidak keluar dari ruang lingkup/konteks pikiran utama. Setelah itu barulah saya mulai menuliskan paragrafnya. Misalkan seperti contoh di bawah ini:

Politeknik Telkom sebagai sebuah institusi pendidikan vokasional di bidang teknologi informasi memiliki fasilitas penunjang berupa laboratorium jaringan komputer. Laboratorium jaringan komputer didirikan pertama kali pada tahun 2011 seiring dengan meningkatnya kebutuhan ruangan dan perangkat untuk praktikum mata kuliah yang berkaitan dengan jaringan komputer. Laboratorium jaringan komputer ini terletak di lantai tiga pada sayap timur Gedung Politeknik Telkom. Pengelolaannya diserahkan pada dua pihak, yaitu: Unit Laboratoria dan Program Studi. Unit Laboratoria bertanggung jawab mengelola aset laboratorium sedangkan Program Studi bertanggung jawab menentukan arah penggunaan dan pengembangan laboratorium.

Saya seringkali menemukan penulisan sebuah bab atau sub-bab yang tidak terstruktur. Pikiran utama dan pikiran penjelas sulit ditentukan atau bahkan tersebar dalam beberapa paragraf sehingga sulit menemukan makna atau pesan yang ingin disampaikan melalui tulisan tersebut. Semoga dengan tulisan ini penulisan PA rekan-rekan mahasiswa dapat menjadi lebih baik.

Selamat belajar dan mengerjakan PA.

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

PS: Untuk rekan-rekan dosen Bahasa Indonesia yang lebih memahami tata tulis dan teknik menulis jangan segan-segan memberi komentar dan kritik jika masih ada yang salah dan kurang. Terima kasih.


Leave a Reply