Tips Pengerjaan PA – Penulisan (Bagian Pertama)


Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Satu hal yang sering saya dapatkan ketika memeriksa proposal ataupun buku PA mahasiswa adalah banyaknya kesalahan penulisan kata, kalimat, tanda baca, maupun paragraf. Seakan-akan pelajaran Bahasa Indonesia yang didapatkan sejak SD hingga tamat SMA dan masih dilanjutkan di bangku kuliah masuk telinga kanan, keluar telinga kiri, untungnya ada yang nyangkut sebagian. Mari kita telusuri kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat menuliskan proposal maupun buku PA.

Pada penulisan kata ada beberapa hal yang sering tidak diperhatikan. Pertama adalah istilah asing yang tidak dicetak miring. Beberapa kata dalam bahasa asing memang sudah lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari. Namun hal tersebut tidak menjadikan kata-kata tersebut menjadi bahasa Indonesia. Contohnya adalah databasemouse, notebook, laptop, processor, dan istilah-istilah teknologi informasi lainnya seperti load balancing, redundancy, cluster, dsb.

Kesalahan kedua adalah penulisan kata dengan imbuhan ‘di’ dan kata depan ‘di’. Di mana bukan dimana dan dibuat bukan di buat. Kata ‘di’ sebagai kata depan menunjukkan kata berikutnya adalah keterangan tempat dan penulisannya tidak digabungkan dengan kata berikutnya. Contohnya: di rumah, di kampus, di komputer, di aplikasi, dll. Berbeda dengan penulisan ‘di’ sebagai sebuah imbuhan yang diikuti dengan sebuah kata kerja. Penulisan sebuah imbuhan digabungkan dengan kata dasarnya. Contoh: dipukul, diperbaiki, diterima, dibuat, digunakan, dll.

Kesalahan ketiga adalah penggunaan huruf kapital. Aneh tapi nyata saya masih sering menemukan penggunaan huruf kecil di awal kalimat. Ini sepele tapi jika banyak ditemukan hal tersebut menunjukkan sang penulis sangat tidak teliti atau sedang malas menulis. Hal lainnya adalah penulisan singkatan yang tidak menggunakan huruf kapital. Internet Protocol atau IP tidak ditulis ‘ip’. Nama merk dagang, perusahaan, dan tempat juga sering luput dari pengamatan. Contohnya: android, amd, cisco, winamp, bandung, jakarta, dsb. Kata-kata tersebut seharusnya dimulai dengan huruf kapital.

Kesalahan dalam menulis kalimat juga sering ditemukan. Kesalahan ini menyebabkan ide yang ingin dikemukakan menjadi bias, blur, atau ambigu. Seringkali struktur dasar sebuah kalimat tidak berhasil ditemukan. Sebuah kalimat sederhana terdiri dari dua bagian: subjek dan predikat. Contoh paling mudahnya adalah:

Saya      makan
subjek   predikat

Kalimat yang jelas biasanya terdiri dari subjek, predikat, dan objek. Contohnya:

Saya     makan      nasi
subjek   predikat    objek

Sekarang mari kita lihat salah satu contoh penulisan kalimat yang cukup membuat kening berkerut:

Implikasi komplen dari customer akan kelambatan dari akses dengan memakai PC Router karena kemampuanya hanya dapat menangani beberapa customer dan koneksi Upstream hanya ke NTT Indonesia.

Hayoo silahkan dicoba dicari subjek, predikat, objek, atau yang lainnya dari kalimat ini. Silahkan kasih jawaban di komentar.

Sekian dulu dari saya semoga nanti tulisan ini bisa dilanjutkan lagi. Silahkan rekan-rekan mahasiswa melihat lagi proposal yang kalian kirimkan untuk pembimbing masing-masing. Selamat mengerjakan PA.

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.


Leave a Reply